Strategi Penelitian

Strategi Penelitian

Uraian berikut ini mendeskripsikan secara singkat berbagai cara atau strategi yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh informasi, memahami fenomena, dan merumuskan konsep atau teori dalam kehidupan.

Survei

Strategi ini biasanya digunakan untuk memetakan secara singkat dan cepat suatu fenomena. Analogi dari strategi penelitian ini dalam kegiatan fotografi adalah ketika seorang fotografer membuat snapshot (jepretan) terhadap obyek fotografi. Karena itu, semakin luas cakupan yang diperoleh dari pemetaan singkat dan cepat ini, keterwakilan keadaan populasinya semakin tinggi, dan ini akan membuat kredibilitas pengambilan kesimpulannya lebih baik.

Studi Kasus

Strategi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran rinci dari suatu fenomena. Penelitian ini biasanya dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada satu atau sejumlah kecil contoh fenomena. Yang lebih dipentingkan dari strategi ini adalah kedalaman pemahamannya, bukan keluasan cakupannya. Penelitian yang menggunakan strategi ini cenderung lebih menekankan kepada setting alami (kondisi alamiah) yang ada. Peneliti tidak memberikan intervensi tertentu terhadap fenomena yang ada.

Eksperimen

Strategi ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Karena itu, situasi yang ada dicoba dikendalikan sedemikian rupa sehingga hanya variabel tertentu yang menjadi perhatiannya sajalah yang harus berbeda. Untuk itu, biasanya disediakan dua kelompok yang berbeda hanya dalam hal yang menarik perhatian saja. Dua kelompok ini kemudian diberi perlakuan berbeda. Selanjutnya, pengaruh dari perbedaan perlakuan itulah yang kemudian diamati dan dibandingkan.

Etnografi

Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh para antropolog. Akan tetapi, sekarang ini banyak juga peneliti sosial lain yang menggunakan. Penelitian ini sangat mengandalkan kepada keterlibatan peneliti sebagai partisipan dalam obyek yang akan diteliti. Peneliti meneliti fenomena yang ada dengan cara meleburkan dirinya dan menjadi bagian sepenuhnya dari fenomena tersebut. Pengalaman langsung yang diperolehnya dengan membaur langsung ke dalam masyarakat dan fenomenanya membantu peneliti memahami mengapa seseorang melakukan sesuatu,  atau mengapa seseorang mempersepsi sesuatu seperti yang diperlihatkan.

Penelitian Tindakan

Strategi ini dilakukan oleh para praktisi untuk meningkatkan kinerja mereka dengan meneliti praktik yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, peneliti adalah praktisi itu sendiri. Tujuannya bukan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, melainkan peningkatan kinerjanya sendiri.
Langkah-langkah penelitiannya dilakukan dalam beberapa siklus yang mencakup: merencanakan langkah yang akan dilakukan, menjalankan rencana tersebut, mengamati dan mengumpulkan data pelaksanaan rencana tersebut, melakukan evaluasi terhadap hasilnya, dan melakukan refleksi terhadap proses yang telah dilalui. Dari hasil refleksi ini, peneliti bisa memutuskan untuk meneruskan langkah-langkah perbaikan, tetapi juga bisa memutuskan untuk menghentikannya. 

Grounded theory

Strategi ini biasanya dilakukan kalau ingin menghasilkan suatu teori atau konsep baru berdasarkan hasil analisis data dari fenomena yang ada. Seperti diketahui, dalam penelitian-penelitian yang umum, konsep yang akan diteliti, rumusan masalah, dan hipotesisnya sudah jelas dan sudah ada sebelum diteliti. Peneliti, selanjutnya, mengumpulkan data empiris untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya.
Di dalam strategi ini, peneliti justru berangkat dari menganalisis data yang ada. Dia meneliti dengan pikiran yang terbuka, menerima data apa adanya, dan mencoba memahami seobyektif mungkin tanpa  dituntun/diarahkan oleh latar belakang teori atau konsep yang mungkin sudah dimiliki. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis data tersebut, peneliti merumuskan hipotesis, mengajukan pertanyaan penelitian, dan menghasilkan konsep pokok.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ِCONTOH UNDANGAN SHOLAT JENAZAH ARAB MELAYU

khutbah Jum'at (Rahasia Gerakan Shalat)