TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN
Kelompok
III
Marulloh Zulkarnain abd. Aziz
Siti
Asmarah Tuti Risyanti Dahlan
Materi PLPG qurdis hari ke-3 Rabu, 4-12-2013 pukul 7.30 wib
TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN
Tata
Krama artinya, aturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang
islami. Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
A.
Tata Krama dalam Kehidupan
Islam
tidak memandang harta, jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam
hanya memandang siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang
yang bertakwa adalah orang yang memiliki Tata Krama dalam menjalani
kehidupannya. Tata Krama adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah
mencontoh Nabi Muhamad saw.
Firman Allah swt. :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik
bagimu”
(QS Al Ahzab [33]:21)
Sabda Rasullullah saw :
“Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)
B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias
Pakaian merupakan cermin pribadi
seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah
rapi, bersih, atau sebaliknya.
Dalam islam pakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam henya menganjurkan dalam
berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah
menutupi aurat.
Firman Allah :
“Hai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (Q.S AlA`raf[7]:26)
Ayat di atas memberitahu kepada kita bahwa pakaian itu terdiri 2 macam, yaitu
pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang
berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung
dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada Allah swt.
Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat dan
nafsu syahwat.
Pakaian yang sopan adalah pakaian yang tidak menunjukan lekuk aurat sehingga
orang tidak memandangnya dengan syahwat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang
tidak boleh dilihat atau dipertontonkan. Aurat lelaki yang sudah dewasa adalah
antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali
muka dan telapak tangan.
Jadi yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan,
dan harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang
yang berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.
Firman Allah swt :
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (nenasuki) masjid”
(Q.S
Al A`raf [7]: 31)
Pakaian yang mahal, tetapi tidak berfungsi
menutup aurat bukanlah pakaian yang baik. Islam justru melarang pakaian seperti
ini karena kakan mengundang syahwat bagi yang melihatnya dan akan menimbulkan
dosa.
Penampilan yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih,
dan rapi, yakni dengan menggunting kuku, berambut rapi (tidak gondrong), baju
dan celana harus bersih dan suci, tehindar dariu najis, harum, dan rapi.
Dalam memakai pakaian, islamn mengajarkan agar memulainya dari sebelah kanan,
sedangkan ketika melepas harus memulainya dari sebelah kiri. Inilah tat krama
yang di contohkan rasulullah saw. Di sampinh itu, beliau selalu berdoa ketika
memakai pakaian denag mengucap basmalah. dan Rasulullah mengajarkan kita untuk
selalu berdoa ketika bercermin.
Indahnya pakaian tidak hanya dari sisi luar saja. Tetapi dari sisi akhlak pun
harus terpenuhi, yaitu dengan tingkah laku yang baik. Dengan demikian,
penampilan luar dan dalam akan tertata dengan baik dan seimbang sesuai dengan
perilaku Rasulullah saw.
C. Tata Krama dalam Perjalanan
Perjalanan itu adalah suatu
aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat Luas.
Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan
yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalan yang tidak di ridhai Allah.
Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan melaksanakan maksiat,
sedangkan perjalanan perjalanan yang memiliki nilai ibadah adalah perjalanan
atas rida Allah swt.
Tata
Krama dalam perjalanan yang baik menurut islam, yaitu dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1.
Menentukan tujuan yang baik
2.
Diawali dengan doa
3.
tidak meninggalkan kewajiban syariat
4.
bersikap sopan santun
5.
patuh peraturan
D. Tata Krama bertamu dan menerima
tamu
1.Tata Krama Bertamu
Bertamu adalah berkunjung kepada
tempat sanak saudara, handai taulan, atau orang lain dengan maksud diundang,
silaturahmi, atau maksud lain.
Tata Krama bertamu menurut Islam
harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.
Ketika ingin memasuki rumah
seseorang, kita harus meminta izin kepada yang memiliki rumah, caranya dengan
mengetuk pintu dan mengucap salam.
b. Ketika bertamu, kita harus menunjukan tingkah laku yang
sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri
c.
Apabila kita sudah dipersilahkan
masuk, kita boleh duduk sesudah dipersilahkan duduk dan sudah di tentukan
tempatnya oleh tuan rumah.
d. Ketika bertamu, kita diharuskan menginap jangan lebih dari 3
hari karena dengan kedatangan kita dapat menyusahkan tuan rumah.
2. Tata Krama Menerima Tamu
Rasulullah saw, telah mencontohkan
untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita,
harus muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak membeda-bedakan
golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang dating ke rumah kita.
Sabda Rasulullah saw :
“barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah
tamunya” (H.R Syaikhan)
Adapun tata krama dalam menerima
tamu menurut islam adalah sebagai berikut :
a.
ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah,
sopan dan riang.
b. Berikan jamuan yang paling utama
c.
Ketika tamu hendak pulang, sebainya di anatar sampai ke pintu. Hal ini
berdasarkan hadis Rasulullah saw :
“ sesungguhnya temasuk dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulang tamu
sampai ke pintu rumah” (H.R Baihaqi)
Komentar
Posting Komentar